Minggu, 17 April 2011
Perbedaan Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang
1. Dari segi pengertian
Perusahaan Jasa (service business) merupakan perusahaan yang tidak menghasilkan barang atau produk, tetapi menghasilkan output berupa jasa.
Perusahaan Dagang (merchandising business) menjual produk kepada konsumen. Akan tetapi, perusahaan ini tidak menghasilkan barangnya sendiri, namun membelinya dari perusahaan lain (misalnya, dari perusahaan pabrikan).
2. Dari segi contoh usaha
Perusahaan Jasa contohnya tukang jahit, perhotelan, tempat hiburan, salon dan usaha jasa lainnya yang berhubungan dengan menjual jasa kepada pelanggan.
Perusahaan Dagang contohnya Giant menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, Gramedia yang menjual buku, Toko mainan yang menjual mainan.
3. Dari segi siklus akuntansi
Perusahaan Jasa hanya Menjual.
Perusahaan Dagang Membeli lalu Menjual kembali.
4. Dari segi Rekening
Perusahaan Jasa adanya rekening aktiva lancar (kas, piutang usaha, sediaan BHP, persekot asuransi), aktiva tetap (tanah, peralatan, akumulasi depresiasi peralatan, kendaraan, akumulasi deprisiasi kendaraan), utang lancar (utang usaha, utang gaji, utang bunga, utang pajak), utang jangka panjang (utang bank), modal (modol pemilik, setoran, prive), pendapatan jasa, biaya-biaya(biaya gaji,biaya BHP, biaya pemeliharaan, biaya listrik, biaya telepon, biaya transportasi, biaya pemasaran, biaya depresiasi peralatan, biaya depresiasi kendaraan, biaya sewa gedung, dan lain-lain)
Perusahaan dagang karena adanya aktivitas membeli dan menjual sehingga menimbulkan rekening baru jika di bandingkan dengan perusahaan jasa. Aktivitas membeli akan menimbulkan rekening seperti pembelian, ongkos angkut pembelian, retur pembelian, potongan pembelian, sediaan barang dagangan, dan kos barang terjual (harga pokok penjualan). Aktivitas menjual akan menimbulkan rekening seperti penjualan, retur penjualan dan potongan penjualan.
5. Dari segi Metode
Perusahaan Jasa dalam perusahaan jasa terdapat dua metode yaitu metode neraca dan metode laba rugi. Metode ini digunakan dalam penyesuaian, metode neraca yaitu mencatat transaksi ke rekening aktiva, sedangkan metode laba rugi yaitu mencatat transaksi ke rekening biaya atau pendapatan.
Perusahaan Dagang menggunakan metode fisik (lebih simple) dan metode perpectual (lebih terinci) dalam system pencatatan sediaan. Metode fisik menggunakan rekening pembelian, ongkos angkut pembelian, retur pembelian dan potongan pembelian, sedangakan metode perpectual menggunakan rekening sediaan barang dagangan dan kos barang terjual.
6. Dari segi Penghitungan Laporan Laba Rugi
Perusahaan Jasa, dalam perusahaan jasa laporan laba rugi tergolong mudah karena hanya dengan rumus Pendapatan/Biaya Operasional = Laba(Rugi)
Perusahaan Dagang, dalam perusahaan dagang terhitung lebih terperinci karena disebakan adanya kos barang terjual (harga pokok penjualan). Sebelumnya kita harus mencari HPP terlebih dahulu, caranya sebagai berikut;
HPP
Sediaan barang dagangan awal Rp. XXX
Pembelian Rp. XXX
Ongkos angkut pembelian XXX +
Pembelian kotor XXX
Retur pembelian Rp. XX
Potongan pembelian XX + XX - XXX +
HPP siap jual XXX
Sediaan barang dagangan akhir XXX - Rp. XXX
Rumusnya Laba Rugi;
Penjualan Rp. XXX
HPP XXX -
Laba Kotor XXX
Biaya Operasional:
-Biaya Penjualan Rp. XX
-Biaya Adm&Umum XX + XX -
Laba Operasional Rp. XXX
Pendapatan dan B.non Operasional XX -
Laba sebelum Pajak Rp. XXX
7. Dari segi Rekening yang harus di Sesuaikan
Perusahaan Jasa, di sini rekening yang harus disesuaikan adalah rekening depresiasi, kerugian piutang, pajak penghasilan, biaya masih harus di bayar, pendapatan masih harus di terima, sediaan BHP, persekot biaya, pendapatan di terima di muka, dan sediaan barang dagangan.
Perusahaan Dagang mungkin sebagian besar hamper sama dengan perusahaan jasa tetapi dalam perusahaan dagang terdapat penyesuaian terhadap HPP.
8. Dari segi Jurnal Penutup
Tidak ada perbedaan antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang bahwa jurnal penutup adalah menutup rekening P, B, S, Pr. Akan tetapi, jika di dalam perusahaan jasa di lakukan penyesuaian kembali setelah tutup buku maka berbeda halnya dengan perusahaan dagang yang memasukkan pos kos barang terjual ke proses tutup buku yaitu dengan cara menggantikan rekening kos barang terjual dengan rekening R/L.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar